Cara Melamun di Kursi Dokter Gigi
Cara Melamun di Kursi Dokter Gigi
Dan dimulailah “terapi” ini.
Jadwal berikutnya seminggu kemudian untuk perawatan saluran akar lagi. Seminggu setelahnya, masih ada perawatan lagi. Tidak hanya itu, gigi yang baru saja ditambal malah terasa lebih sakit dari sebelumnya, jadi tambalan itu harus diperbaiki lagi (plus perawatan akar tambahan). Singkat cerita, akhirnya saya memutuskan untuk memasang mahkota gigi daripada mempertahankan tambalan yang mungkin tidak bertahan lama.
Pada titik ini, saya sudah cukup santai. Setiap datang, saya langsung mengambil kopi dan koran yang disediakan klinik.
Hari ini, saya kembali duduk di kursi dokter gigi dengan persiapan matang. Saya memastikan diri cukup rileks, fokus, dan tenang sebelum berangkat.
Apa yang saya lakukan? Saya meditasi sebelum dan selama perawatan!
Saat suara bor gigi yang tajam bergema di kepala dan wajah saya disemprot air, saya membiarkan pikiran saya melayang ke tempat lain yang lebih damai. Dokter dan asistennya terus bertanya apakah saya baik-baik saja, dan saya hanya mengangguk pelan sebelum kembali melamun, menutup diri dari suara dan gerakan yang terjadi di sekitar tubuh saya.
Dan akhirnya… selesai juga!
Jadi, kalau lain kali kamu ke dokter gigi, cobalah untuk “melamun” selama prosedur berlangsung (kalau bisa, bahkan sebelum kamu sampai di sana). Apalagi kalau kamu tipe yang takut dengan perawatan gigi, seperti saya.
7 Langkah untuk Membantu Kamu Melamun di Kursi Dokter Gigi
1. Meditasi sebelum datang ke dokter gigi. Kalau tidak tahu cara meditasi, coba latihan pernapasan dalam secara perlahan. Saya biasanya mengambil 4-5 napas dalam, fokus pada hembusan napas.
2. Fokus pada saat ini. Jangan pikirkan apa yang akan terjadi, bahkan 3 menit ke depan. Jangan juga mengingat masa lalu, bahkan 3 menit yang lalu. Saat ini, kamu hanya duduk di kursi dokter gigi, menatap langit-langit, dan menyadari ritme pernapasanmu.
3. Saat prosedur dimulai, tutup mata dan bawa pikiran ke dalam. Fokus lurus ke depan (di mana pun “depan” itu saat matamu tertutup) dan kosongkan pikiran. Biarkan saja warna atau pola yang muncul di balik kelopak mata mengisi pandanganmu.
4. Saat akan disuntik, tarik napas ke area yang akan disuntik. Fokus penuh pada napas sampai suntikan selesai.
5. Setelah suntikan selesai, kembali ke “ruang kosong” dalam pikiranmu. Bayangkan hanya ada kekosongan di balik kelopak matamu.
6. Kalau sulit mengosongkan pikiran, bayangkan sesuatu yang membuatmu merasa luar biasa bahagia. Biarkan dirimu “berjalan-jalan” dalam bayangan itu.
7. Saat perhatianmu mulai kembali ke suara bor atau rasa tidak nyaman di mulut, tarik napas perlahan dan dalam. Fokus kembali ke ritme pernapasan dan biarkan setiap otot yang kamu sadari menjadi lebih rileks.
Meditasi adalah alat bantu diri yang luar biasa. Kalau diterapkan saat ke dokter gigi, mungkin tidak akan membuat pengalaman ini menyenangkan, tapi setidaknya bisa membuatnya lebih bisa ditoleransi!